Terhipnotis :')


Hasil gambar untuk hipnotis 


Oke.. hipnotis ? ngeri ya  ?
Dari judulnya aja lo smua pasti bakalan tau kalo yang mau gue bahas disini adalah tentang hipnotis jahat atau yang biasa orang sebutt gendam (if I’m not mistaken) hahahah

Oke gausah panjang kali lebar kaya luar persegi panjang. Gue bakalan nyeritain tentang pengalaman pertama dan semoga itu juga yang terakhir tentang hipnotis.

Oke dahulu kala (ini cerita kaya cerita putrid salju aja -_-) okedeh cekidot. Gue lupa tanggal pastinyaa. Pkonya beberapa waktu yang lalu gue jalan bawa benda kesayangan gue “Laptia”. Lo tau itu apa ? yap gue emang serada alay masalah ini. Laptia itu adalah nama laptop gue  awalnya gue sring smbarangan sama laptia. Biasa aja. Trus ga trlalu memperhatikan nasib laptia. hahahahha :D Setelah gue hening sejenak. Gue berfikir si Laptia lagi sakit alias terinfeksi virus jahat  trus gue berfikir mau sembuhin laptia kebetulan tmen gue ahli dalam hal ini. Tanpa fikir panjang gue langsung kontakin temen gue itu dan sepakat hari itu gue bakalan ke rumah dia bawa Laptia kerumah dia buat diobatin.

Sekarang gue gambarin tentang rumah temen gue itu. Rumah dia itu rame karna merupakan mini market tradisional gitu dah. Trus disekitar rumah dia juga banyak tempat semacam kost” atau sewaan gitu. Lanjut ke cerita Laptia. Nah sesampainya disana laptia di obtain dengan seksama. Trus ga berapa lama laptia kembali cantik sehat wal afiat seperti pemiliknya J wkwkk.. akhirnya gue mutusin buat pulang. . .

JENG . JENG . JENG .

Konflik berawal dari sini… waktu gue mau pulang temen gue kehilangan kunci kendaraan. Dia mau ngantar gue pulang. Trus dia nyari kunci deh ke dalam rumah. Nah gue sama ade nya duduk di luar trus ada seseorang yang ga gue kenal karena belum kenalan sama gue. Nah orang itu mau beli bensin. Sejenak gue lupa apa yang terjadi. Dan saat gue sadar dan kunci kendaraan udah ketemu si laptia “HILANG” lo bisa bayangin gimana shock nya gue waktu itu. ??? gue panik kaya org bodoh. Iya gue inget ada seseorang tadi kerumah dia. Dan gue yakin dia yang nyulik si laptia. Gue nangis dan nangis. Untungnya temen gue baik sebaik baiknya manusia. Dia tenangin gue trus bertanggung jawab atas semuanya. Trus kata tetangganya tadi ada orang bawa tas hitam keluar dari mini market tradisional itu. Yak tidak salah lagi itu LAPTIA YANG TELAH DICULIK !!! gue tambah nangis dan nangis. Trus ada saran dari seseorang kalo gue hrus ke tempat orang pintar mumpung masih baru. Yaudah gue langsung ke alalak selatan tempat habib terkenal. Disana gue bingung. Banyak banget org. udah ga tau malu gue masuk dan ngomong kaya orang ga berdaya. Trus habib nya bilang kalo kami semua dalam pengaruh “HIPNOTIS” trus beliau nyuruh nyatat alamat temen gue. Waktu mau pulang gue mau ngasih uang tapi ga diterima oleh habib nya dan habibnya bilang “nanti aja diusahain dulu sampai laptia DITEMUKAN”. Dan parahnya gue baru sadar uang organisasi juga hilang sebanyak 1juta 400ribu -_- anjrit gila gue gila.
Gue stress. Di laptia banyak tugas sekolah yang musti gue kumpul secepatnya. Trus yang paling jadi beban gue bingung gimana cara ngomong ke mamah. Dan sekali lagi temen gue bilang dia yang akan jelasin ke mamah gue. What a very kind him !! oke awalnya mamah ga marah tapi namanya juga hilang y gue otomatis di semprot sedikit. Yah gapapa lah :’) 

Hari-hari yang gue lalui tanpa laptia emang sangat SURAM ga ada yang nemenin gue tiap malam. ga ada yang bikin gue senyum lagi. Makan udah engga nafsu sampai berat badan gue TURUN 3 KILO YOU KNOW ??  

Gue akrab sama mamanya temen gue itu. Bahkan udah gue anggap mama gue sendiri. Gue sayang banget :’) trus mamanya bilang bakalan bantuin nyari keberadaan laptia. Mamanya temen gue datang ketempat beberapa orang Alim. Dan AKHIRNYA posisi laptia DITEMUKAN. Mama nya langsung mendatangi tempat itu. Dan si pencuri ga ngaku !! mama temen gue Cuma ninggalin nomer hp disana dengan harapan si pencuri ngaku dan mengancam mau laporin kepolisi. Dan akhirnya kabut hitam hilang salah satu keluarga pencuri mengakui bahwa keluarga mereka memang mencuri. Mereka memohon jangan dilaporkan kepolisi. Mereka akan mengembalikan laptia dan uang itu ketangan gue dan akan menghukum sendiri keluarga mereka yang mencuri itu. Kata mamah tmen gue si pencuri di pukulin pake balok kayu sampe mukanya berdarah gitu. Ih serem…

Dan akhirnya sejak laptia ditemukan DUNIA KEMBALI BERSINAR. Dan sekarang gue sadar terhadap sebuah pelajaran ”kita baru menyadari bertapa berartinya sesuatu saat sesuatu itu telah hilang dari hidup kita dan ketika sesuatu itu kembali maka kita harus menjaganya agar kita tidak merasa kehilangan untuk yang keduakalinya ”

By. Nadia Muslimah Annisa

3

Keluhaan sang nenek tua

                Dalam kepekaan sukma seorang sufi, dunia yang sudah jadi nenek tua ini kedengarannya sedang mengeluh. Tanahnya yang retak menggersang. Udara yang jebuh oleh bisa kehidupan. Airnya yang amat keruh dengan daki-daki maksiat. Tanamannya yang telah meranggas karena direnggut tiap saat. Musimnya yang tidak beraturan lagi lantaran langitnya dijejali benda-benda tidak disukai atas nama ilmu pengetahuan.

                Nenek tua itu memekik, “oh aku !” lalu dengan pedih ia mengadu, bahkan menuntut. “manusia ! kalian biang keladinya ! aku yang jadi korban ! sampai hati kalian merusak diriku yang sudah renta ini ! tidak takutkah kalau aku mati mendadak?”

                Dan ia pun merenung panjang. Terbayang dibenak nenek tua itu berbagai kemesuman yang disaksikannya. Terutama yang berkaitan dengan iman dan kepercayaan yang sesat.

                Terlalu amat, gumam sang nenek tua itu. Alangkah banyaknya manusia mempercayai kekuatan makhluk halus, malah lebih banyak lagi yang takut dengan jin dan sihir. Hingga mereka memenuhi badannya dengan ppenangkal-penangkal, azimat-azimat, dan keris-keris bertuah. Tetapi mereka justru tidak percaya akan keuatan penciptanya serta tidak takut kepadaNya. Mereka menghindari Tuhan, milik dan penguasa seluruh kekuatan yang terdapat dialam semesta ini, termasuk yang tersembunyi dalam makhluk-makhluk halus itu, seandainya mereka benar mempunyai kekuatan.

                Ada sebagian diantara manusia, tampak dengan khusu mebaca umul kitab sambil mengucap ikrar : Iyyaa kana’ budu wa iyyaa kanas ta’iinu
“hanya kepadamu tuhan kami beribadah dan hanya kepadamu (Tuhan) kami minta pertolongan. (Al Fatihah, ayat 4).

                Namun bila datang bala atau penyakit, mereka lari kekuburan “keramat”, ke “meriam tua” atau ke “kereta kencana” ke “kuil” atau “gunung-gunung”. Mereka memohon keselamatan, naik pangkat kepada dukun, bahkan pohon besar dan batu-batu akik.

                Yang jauh lebih buruk lagi, ada yang minta perlindungan kepada para titisan “wali” atau keturunan “nabi” ada yang meminta isyarat kepada “orang yang tidak waras” lantas semua yang dikatakan “orang suci” tentang obat penyakit, mereka yakini kemanjurannya. 

                Hukum terutama halal dan haram, mereka singkirkan. Apakah dosa atau maksiat tidak mereka acuhkan. Dan bila “sang embah” mengatakan, “kesulitan yang kamu alami adalah buatan saudaram perbuatan saudaramu sendiri.” Mereka mempercayai kebenarannya hingga pecahlah silaturahmi antara sanak dan keluarga.

                Oh, kalian manusia bebal ! tidakkah pernah terlintas dibenak kalian bagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 6 : Yaaa ‘ayyuhalladziina aamanuu ‘iinjaaa ‘akum faasiqun binabaa ‘in fatabayyanuu an tushiibuu qauman bijahaalatin fatush bihuu ‘alaa maa fa ‘altum naa dimiina.

“wahai segenap manusia beriman. Jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, teliti dulu kebenarannya. Jangan-jangan berita itu akan menimbulkan bahaya atas sesuatu kaum tanpa kau sadari. Hingga akibatnya engkau menyesali perbuatanmu sendiri.” (Al-Hujurat : 6)

                Maka mewabahlah kegelisahan dimana-mana. Penyakit jiwa, tekanan batin, putus asa, curiga mencurigai, dan dendam membara. Manusia berbondong-bondong lari dari nafsu muthmainnah (kehendak yang baik) menuju pelukan nafsu amarah (penghancur keburukan). Kiblat Tuhan ditinggalkan, kiblat setan dikibarkan, neraka ditawarkan surga disembunyikan.

                Tuhan dipersekutukan dengan majikan, atasaan, kekayaan, dan kedudukan. Allah dikalahkan oleh suami, isteri, tunangan, dan anak-anak. Malah Dia juga dibenamkan dibawah pujian dan sanjungan-sanjungan.

                Orang lebih takut kepada penguasa dari pada Sang Maha Kuasa. Isteri lebih ngeri dimarahi suami ketimbang dimurkai yang Maha Tinggi. Hartawan lebih takut kehilangan kekayaan dari pada kehilangan iman. Ibadah lebih suka dipuji orang daripada diganjar pahala tuhan. Rakyat lebih senang menyerah kepada kesewenangan sesame manusia, ketimbang terhadap keadilan hukum Tuhan. Sanksi dunia lebih ditakuti daripada sanksi hari pembalasan.

                Padahal apabila tuhan menghendaki, segala upaya dan ikhtiar manusia yang konon serba hebat, akan tak berdaya menghadapi kedahsyatan bencana alam. Barang kali lantaran manusia sudah kehabisan kemanusiaannya ?

                Perhatikanlah firman Allah berikut ini :
Hattaaa idzaa khadzatil ardlu zukhru fahaa wa azayyanat wa zhanna ahluhaaa annahum qaadiruuna ‘alaihaa ataahaa lailaan au naharaan faja ‘alnaa haa hasidaan ka ‘an lam taghna bil amsi, kadzaalika tufash shilul ayaati liqau min yatafakkaruuna.

“sampai tibalah masanya bumi mencabut semua isi dan hiasan-hiasannya. Sementara manusia menyangka mereka masih berkuasa mutlak diatasnya. Datanglah tiba-tiba perintah kami, malam atau siang hari. Lau kami jadikan bumi kerontang bagaikan padang tandus, seolah-olah tadinya tidak ada apa-apa samasekali.  Demikianlah kami rincikan ayat-ayat kami bagi orang yang mau berfikir. “ (Yunus : 24)

                Ya Allah, Ya Tuhan, aku ini nenek tua yang disebut dunia. Umurku sudah beraada diujung tanduk. Kapankah penghuniku mau menerima kenyataan akan fana nya kehidupan maya ? bahwa segala yang terwujud ini bakal sirna ? bahwa kerja manusia mendirikan mercusuar  kehebatannya, tidak akan berdayaapa-apa jika kasihMu telah berubah menjadi murka?

                Izinkanlah aku berkata kepada manusia, mengutip firmanmu dalam surat An-nahl : 112.
Wa dharaballaahu msyalaan qaryatan kaanat aaminatan mathma ‘innatan yaa’ tiihaa rizqquhaa ghadaan min kulli makaanin fakafarat bi an ‘umil laahi fa adzaa qahaallaahu libaasal juu’ni wal khaufi bimaa kaanuu yash na’uuna

“Allah telah memberikan perumpamaan tentang suatu negeri kertarahardja yang tadinya aman tentram, rezeki melimpah berdatangan dari segenap penjuru. Tetapi mereka angkuh atas karunia Allah itu. Maka ditimpakanlah atas mereka selubung kelaparan dan ketakutan, sebagai balasan terhadap semua yang mereka lakukan.” (An-Nahl : 112).

                Hari ini, saat ini, aku sang nenek tua bernama dunia, mengajak manusia untuk bertaubat kepada Allah ya Rabbi ampunilah dosa segenap hambamu yang disebut manusia itu, agar mereka terbebas dari ancaman azab dan siksaanMu.

0

Kenangan Menjelang Akhir Kehidupan

ini bukan pengalaman atau cerita pribadi gue. ini adalah cerita nyata namun mimpi. tapi ini dialami kakek gue saat beliau sedang sakit. tapi alhamdullillah sekarang penyakit kakek gue udah agak mendingan. cerita ini gue ketahui saat gue buka buku tulis dan kakek gue menuliskannya disana layaknya menulis di buku harian. mimpi nya sangat seram tapi gue fkir ini bermanfaat buat bahan renungan bagi kita semuanya,
hahaha gausah serius banget juga kaleee yaaaaaaaa...
oke gue mulai ceritanya menggunakan sudut pandang oang pertama tunggal (wettseeeh..)

oke begini cekidotsss.


Sebagaimana terdahulu, aku secara sadar ingin menginap sambil berobat. Setelah segala sesuatunya aku musyawarahkan bersama keluarga dan dengan dorongan anakanda akhirnya aku dilarikan ke RSUD Drs. H. Moh. Ansari Saleh jl. Brigjen H. Hasan Basri Banjarmasin. Setelah 15 hari dirawat disana, akhirnya dokter Paul memperkenankan diriku untuk pulang ke tempat yang merupaka surga sederhana bagiku. Aku disuruh datang kembali pada Sabtu, 20 Agustus 2011.

Aku pulang dengan menggunakan angkutan kota yang kebetulan dikemudikan oleh adik  Lebih kurang 15 menit diperjalanan, sampailah aku kembai ke kediamanku, sebuah rumah di bantaran sungai Martapura, Kampung kenanga ulu Kelurahan Sungai Jingah atau yang lebih popular sekarang namanya kelurahan Sungai Jingah Banjarmasin.

Jelasnya pada saat aku dirawat di  RSUD Drs. H. Moh. Ansari Saleh jl. Brigjen H. Hasan Basri Banjarmasin pada Selasa, 3 Agustus 2011 siang dan dipulangkan Selasa, 15 Agustus dengan peralatan seadanya (dipapah). 
 
Kemudian, setelah meminum obat yang diberikan melalui resep dokter yang diminum untuk 2x sehari waktu itu ku minum pukul 17.00 dan berikutnya pukul 19.00 entah kenapa sejak meminum obat itu kondisi  badan ku semakin lemah dan penyakit asam urat yang telah lama aku derita kambuh kembali, namun demikian pada Rabu, obat itu tetap ku minum untuk obat yang satu kali sehari diminum sekitar pukul 11.00. Jatah obat yang diminum untuk sore hari awal malam tak dapat lagi ku telan badan ku terasa lemas semakin lemah tak berdaya dan ini ku sampaikan pada isteri dan anak-anakku tercinta . kebetulan saat itu anakanda datang menjenguk ku selepas solat magrib apa yang ku derita ku sampaikan padanya dan aku berkesimpulan bahwa :
Untuk sementara menghentikan untuk meminum obat 
Berusaha mencari alternatif lain dalam pengobatan herbal 
Untuk penyakit asam urat, kembali meminum air pudak (pandan)
Untuk menanggulangi penyakit liver yag diderita aku meminum air kulit batang kenanga. 

Rabu, 17 Agustus 2011 aku melaksanakan solat magrib hanya dengan berbaring terlentang dengan seadanya. Sesudah solat dan berdoa aku memaksakan diri untuk tidur dengan catatan bahwa waktu solat isya masih panjang atau lama. Dan sudah menjadi kebiasaan sesudah subuh dan sore hari hingga menjelang malam aku mengamalkan dzikir “Bukhratun wa asila” yang disusun oleh Kh. Abdul Muis Al Maskur bahkan ini diperkuat lagi oleh dzikir AL-Mansurah oleh Hasan Al Bana karena sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang mashur. Kemudian selesai solat aku selalu berdoa kepada Allah SWT untuk :
Meminta ampun untuk diri sendiri, orangtua, serta kaum muslimin sekalian
Mendoakan isteri tercinta, anak-anak tersayang, cucu-cucu terkasih dan  keturunan.
Berdoa untuk selalu mengingat Allah, bersyukur kepadaNya dan memohon semoga Allah senantiasa selalu membimbingku dalam memperbaiki segala amal ibadah ku
Doa sapu jagat

          sebelum tidur aku memposisikan diri menghadap kiblat dengan kepala berada di sebelah kanan dan kakiku disebelah kiri, badan ku miringkan ke kanan sambil membaca amalan da doa-doa antara lain
1.    Isti'adah atau 'Audzubillahi minasy-Syaithanirrajim'
2.    Surah Al-fatihah 1x
3.    Surah Al-ikhlas 1x
4.    Surah Al-Falaq 1x
5.    Surah An-Nas 1x
6.    Kemudian membaca doa tidur 3x
7.    Surah Albaqarah : 255 (Ayat Kursi)
8.    Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah yaitu ayat 285-286 

Saat itu ku tambah lagi dengan istigfar La ilaha illallah wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa `ala kulli sya`in qodiir. Subhanallah, Alhamdulillah, walailaha illallah allahuakbar. Allahummaghfirli junubi waliwalidayya warkhamhuma kamaa rabbayani saghira, Radhitubillahirabba wabil Islamidiina wabimuhammadin nabiyya warasulaa, salawat Ibrahim, dll. Akhirnya akupun tertidur dan bermimpi.

“Aku dinyatakan sebagai seorang yang persakitan. Aku disekap didalam sebuah sel yang pengap bagaikan kamar tahanan yang hanya dapat tidur menelentang dengan tangan terborgol laksana teroris. Aku hendak disiksa dengan menurunkan batu besar yang terikat pada sebuah tali penggerek ketubuhku.

Aku hanya dapat berdoa dan pasrah tapi rupanya azal ketentuan belum sampai, tali penggerek batu besar itu tidak bergerak turun hanya berada di atasku sekitar 2 meter. Kemudian tali penggerek ditarik dan batupun mulai meninggi, tiba-tiba dataglah 3 orang laki-laki dengan wajah yang sangat menyeramkan. 2 orang berada di kanan dan kiriku sedangkan ynag seorang lagi berdiri dihadapanku sambil berkata “Rasakaaaan !!!!”, badanku disiramnya dengan minyak tanah kemudian yang lainnya melepas celana dalamku sambil menggunting balutan yang ada di kemaluanku*1. Kemudian ia menyiramnya lagi dengan minyak tanah. Dari kejauhan datang lagi orang yang akan membakar tubuhku. Aku hanya mampu menatap keatas tanpa bisa berbuat apa-apa selain berdoa … “iyyaakana’buduwa-iyyaakanasta’iin”.. sampai selesai. Ketika api mulai mendekat ke tubuhku tiba-tiba aku terbangun dan mulai terjaga kiraya waktu solat isya sudah masuk dan aku bersama kaum muslimin Jamaah Mesjid Nur Rahman Nur Rahim sungai jingah kampong kenanga ulu dan kaum muslimin jamaah mesjid Al amin banua Anyar melaksanakan solat tarawih dan mengakhirinya dengan solat witir.
 
Ternyata aku memang tertidur dan bermimpi karena air liur terasa dibibirku, badanku pun basah bermandikan keringat. Rupanya aku belum solat isya. Setelah ku bersihkan mulut dan wajahku, aku bertayamum dan memulai untuk solat isya meski dengan posisi menelantang.
Banjarmasin, 18 Agustus 2011 / 18 Ramadhan 1433 H
                                                                                                                                                                                                                                         
Achmad Bulkanie
oke sekian cerita dari gue. semoga bermanfaat :)


0

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com