#1 Belum Terlambat Untuk Berbenah Diri



Assalamualaikum saudara saudari :")




Postingan ini sudah ingin ditulis sejak sekitar setahun yang lalu, namun ditengah kesibukan koas, keinginan hanyalah sebuah keinginan tanpa pernah terealisasi. Alhamdulillah stase IKM memberi  saya ruang untuk membagi cerita yang mungkin akan sedikit memberi manfaat bagi yang membaca hahhahaha

Ini adalah pertama kalinya saya menulis hal yang berbau agama, setelah tulisan-tulisan sebelumnya banyak mengandung unsur cinta dan keramaian dunia. Hahaha laluu unsur cintanya dihapus karena telah kandas wkwk perjuangan sekali memulai tulisan ini, setelah drama hilangnya tugas IKM yang ingin di print dan qadarullah saya harus mengerjakannya dari awal lagi,...
Oke langsung saja..

Dua tahun yang lalu.
Seorang dokter, laki-laki, guru saya, menawarkan kepada kami, amuba untuk belajar agama, awalnya saya sangat tidak tertarik, hanya atas dasar rasa tidak enak menolak, dokter spesialis yang kesibukannya jauh berkali2 lipat dari saya, upik abu yang saat itu masih berstatus mahasiswa.  Jadi  belajarnya itu seminggu sekai, tiap ketemu kami ngaji bareng dlu 1 orang sekitar 10 ayat, kalo ber10 jadinya sehari dapat 100 ayat, trus ada kultum dari kami upik abu yang ilmunya gada apapanya, bahan seadanya nyari google asal ngomong wkwk trs nanti di feedback sama guru saya itu, dluruskan kalau ada yang keliru, supaya pertemuan kami tidak menjadi pertemuan yang menyesatkan.  Lalu kalau masih ada waktu biasanya diselipkan materi, saya ingat dulu itu ada bahas tentang tauhid, tapi karena dulu saya benar2 tidak mengerti :’ rasanya ilmu itu masuk keluar begitu saja diotak saya. Dan baru saya sadari sekarang kalau yang diajarkan dulu adalah ilmu yang sangat penting dan berharga.

Awalnya biasa saja, lama kelamaan saya jadi tertarik, mulai terbesit di hati saya untuk semakin belajar tentang agama, memperbaiki diri, meluruskan tujuan hidup yang selama ini tidak saya sadari kebengkkannya. terlebih saat saya yang kena giliran untuk kultum, saya jadi mencari2 materi yang menurut saya berkesan, entah kenapa fikiran saya menuju arah siksa kubur, hari kiamat, musibah dan hal2 mengerikan lainnya, membuat saya merasa takut karena saya sadar sekali siapa saya saat itu, perempuan zaman now yang masih tergiur dunia, memikirkan akhirat sangat sedikit, beribadah suka tergesa2, berdoa saat ada maunya, bahkan terkesan memaksa Tuhan untuk mengabulkan, lalu saat keinginan tidak sesuai harapan, bukannya iklas saya malah menyalahkan keadaan, padahal saya tahu betul kegagalan yang saya alami hanya sangat sedikit jika dibandingkan keberhasilan dan kebahagiaan yang Allah sudah berikan ke saya, berlimpah ruah. Astagfirullah, :’) maafkan saya yang kurang bersyukur ya Allah.

Oke lanjut...
Waktu berlalu, akhirnya yang mendampingi kami belajar agama diganti menjadi perempuan, usianya tidak jauh diatas kami, dokter, cantik sekali. Karena merasa seperti teman sebaya, belajar menjadi lebih menyenangkan, jadi tempat berbagi ilmu akhirat, pelajaran seputar kuliah, persiapan koas, pengalaman hidup dan pelajaran2 lainnya yang mungkin tidak saya dapatkan.

Oiya, yang paling berkesan adalah suatu hari saat belajar adalah kami membahas tentang rencana hidup.mulai dari melist daftar keinginan sampai mengingat kematian, saat itu kami disuruh menulis 5 hal yang sangat ingin dicapai dalam hidup, dari 5 hal tersebut saya menuliskan IMO di nomor 1. (Okesetelah ini saya akan menulis tentang imo, salah satu hal luar biasa yang terjadi dalam hidup saya dan belum sempat saya tuangkan di blog) waktu berlalu dan lagi, tidak ada nikmat Allah yang mampu saya dustakan, IMO yang menjadi puncak mimpi saya didunia perkuliahan, sudah Allah berikan. Sepulang dari kegiatan imo, saya kembali mendapat giliran kultum saat itu yang mendampingi masih doker yg laki laki, kali ini yang saya sampaikan bukan hawa-hawa horor tentang kiamat dan siksa kubur, tapi saya mengangkat

 surah Al-Baqarah : 152  
“remember Me and I will remember you"

Entah kenapa saat itu saya menangis, berderai-derai, ditempat yang sama beberapa waktu yang lalu, IMO hanya sebuah keinginan, dan kemudian dengan mudah Allah jadikan kenyataan. Saya sebegitu merasa Allah sangat baik dengan saya, sedangkan saya?  Sangat jauh dari kata baik sebagai seorang hamba Allah, teman2 juga menangis karena kultum saya, dokternya juga sampai menitikkan air mataaa,whatttt, suasana jadi haru, ditambah lagi dengan saya yang lebay, tp Wallahi, saat itu saya benar2 kultum dari hati, kata2 yang saya sampaikan tidak terlalu berilmu, saya hanya bercerita bertapa baiknya Allah dengan orang yang hina seperti saya.

Disisi lain, IMO membuat saya takut akan istidraj. Kejadian hari itu semakin menguatkan niat saya untuk banyak belajar agama. Saya semakin menengok kedalam diri saya, mau jadi apa saya ini dengan banyaknya aib dan dosa yang Allah masih tutupi. Mau sampai kapan saya seperti ini? saya mulai berfikir untuk berbenah diri, saya rasa belum terlambat, tapi saya bingung harus seperti apa dan memulai dari mana.  Saya benar-benar bingung :’) sampai akhirnya Allah benar-benar membuka jalan untuk saya, lewat rasa bahagia... dan luka :’)

Oke saya akan menyambung tulisan ini dipostingan selanjutnya. Hhahahaha :3
lets see :') betapa baiknya Allah kepada hamba-hambanya :')


2 komentar:

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com